18 Agustus 2025

Kumpulan Naskah Lama Radio Mara FM Bandung

Kompilasi Naskah Lama  Radio Mara FM Bandung

---------------------------------------------

Reporter : Nursyawal

----------------------------

Nama Program Siaran: News Bulletin

-----------------------------

(2001)

Anchor:

Sejumlah pejabat baru Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Jawa Barat mengikuti rapat koordinasi di Bandung hari ini// Reporter Nursyawal melaporkan//

Reporter:

Rapat koordinasi ini dibuka oleh Kepala Badan Koordinasi Keleuarga Berencana Jawa Barat/ Doktorandus Maman Sunjana pagi tadi// Diikuti 22 kepala seksi supervisi kota dan kabupaten se-Jawa Barat// Selanjutnya rapat ini dipimpin Kepala Bidang Supervisi BKKBN Jabar// Menurut keterangan staf seksi advokasi/ komunikasi/ informasi/ dan edukasi BKKBN Jabar/ Doddy Hidayat/ rapat konsolidasi ini dilakukan/ karena 60 persen pejabat di BKKBN Jabar saat ini/ adalah pejabat baru/ setelah perombakan struktur organisasi dan paradigma/ sehingga para pejabat itu membutuhkan orientasi tugas// Dari kantor BKKBN Jabar/ Nursyawal melaporkan///

--------------------------------------------------------

Anchor :

Setelah krisis moneter berlalu/ peserta Keluarga Berencana di Jawa Barat/ kini mulai aktif kembali// Reporter Nursyawal melaporkan//

Reporter:

Ketika krisis ekonomi melanda Indonesia antara tahun 98-99/ banyak peserta KB yang drop out// Menurut staf seksi advokasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Jawa Barat/ Doddy Hidayat/ pada saat itu/ pemerintah tidak sanggup menyediakan alat kontrasepsi apapun/ kecuali IUD// Bahan pemerintah sempat membentuk posko krisis KB/ karena kuatir terjadi ledakan kelahiran// Namun kekuatiran itu tidak terjadi/ karena keluarga Indonesia nampaknya memiliki cara sendiri/ untuk mencegah kehamilan tanpa alat kontrasepsi// Menurut Doddy/ mulai tahun ini/ pemerintah kembali memiliki kemampuan untuk menyediakan alat kontrasepsi// Sehingga diharapkan di Jawa barat/ jumlah peserta KB kembali meningkat// Berdasarkan rapat penelaahan program KB Nasional tahun 2021/ yang berlangsung kemarin/ dari hampir 7 juta pasangan suami istri yang ada di Jawa barat/ 73 persen telah kembali menjadi peserta aktif// Dari kantor BKKBN Jabar/ Nursyawal melaporkan///

------------------------------------------------------------

Anchor: 

Direksi PT Dirgantara Indonesia siap menjawab tuntutan hukum akibat pemecatan dua orang karyawannya// Reporter Nursyawal melaporkan//

Reporter: 

Direktur Utama PT DI Jusman Syafii Djamal/ kepada reporter Radio Mara di kantornya sore tadi/ mengatakan/ dengan senang hati akan menjawab tuntutan hukum dua orang karyawannya yang di-PHK kemarin// Menurut Jusman/ proses PHK sudah sesuai prosedur hukum/ sebab sebelumnya direksi sudah pernah memperingatkan karyawan untuk menghentikan aksi mogok kerja mereka// Selain itu/ menurut Jusman/ direksi sudah berkonsultasi dengan Dinas Tenaga Kerja sebelum melakukan PHK// Dalam konsultasi itu terungkap/ aksi mogok kerja tanpa batas waktu/ adalah aksi ilegal// Apalagi/ menurut Jusman/ tuntutan karyawan untuk menaikkan gaji 200 persen dan mengganti direksi/ tidak mungkin dipenuhi// Untuk news buletin Radio Mara/ Nursyawal melaporkan//

------------------------------------------------

Anchor: 

Teknologi informasi tidak hanya dapat digunakan untuk mengirim dan mengolah data di komputer/ melainkan juga dapat digunakan untuk menemukan kendaraan yang hilang dicuri// Reporter Nursyawal melaporkan//

Reporter: 

Menurut Guru Besar Institut Teknologi Bandung/ Harijono Djojodihardjo/ masyarakat Indonesia belum memanfaatkan teknologi informasi secara optimal// Di depan peserta diskusi pemanfaatan ruang angkasa bagi pembangunan manusia/ di Aula ITB pagi tadi/ Harijono mengatakan/ teknologi informasi yang saat ini sudah berkembang pesat/ bukan perangkat untuk para ahli komputer saja/ tetapi bisa juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari// Harijono mencontohkan/ teknologi GPRS yang juga dapat digunakan untuk menemukan kendaraan yang dicuri// Dengan menanam alat kecil di dalam kendaraan/ polisi dengan memakai satelit bisa menemukan kembali kendaraan yang dicuri saat itu juga/ tanpa perlu bantuan dukun// Walau kendaraan itu disembunyikan di tengah hutan terpencil sekalipun// Untuk news buletin radio mara/ Nursyawal melaporkan//

================================

Nama Program Siaran: Bandung Kita Hari Ini

-----------------------------------------

(2001)

Anchor:

Keluarga Indonesia bulan ini memulai kegiatan baru/ yaitu saatnya anak-anak mulai masuk sekolah atau kuliah di perguruan tinggi pilihannya// Reporter Nursyawal melaporkan untuk Bandung Kita Hari Ini///

Reporter:

Di siang yang terik ini/ lalu lintas Jalan Surapati Bandung/ nampak semakin padat// Mobil motor hiruk pikuk/ saling berebut jalan// Jika Anda pernah menyusuri Jalan Surapati/ di trotoar sudut jalan antara Jalan Surapati dan Jalan Tilil/ tentu pernah melihat jejaran meja dan kursi kayu kecil berwarna cokelat atau kuning pernis kayu// Di situlah/ tempat saya berdiri saat ini/ suasana terasa berbeda// Lebih teduh dan tenang// Saya berada di dalam sebuah tenda terpal berangka bambu yang teduh// Di dalam tenda ini bertumpuk kayu-kayu albasia serta kursi dan meja kayu yang nampak belum selesai dikerjakan///

Di atas rerumputan/ di dalam tenda ini/ nampak tiga orang pria sedang menikmati nasi bungkus/ makan siang mereka// Di antara mereka/ seorang pria paruh baya/ berjanggut dan tubuh kurus// Namanya Dede Abdullah// Aslinya dari Garut/ anaknya lima/ istri dua// Seluruh keluarga berada di Garut// Pak Dede adalah pemilik tenda ini// Sejak tiga tahun terakhir/ ia menjadi perajin mebel murah untuk mahasiswa// Meja/ kursi/ lemari pakaian/ dipan/ pokoknya apa saja yang dibutuhkan mahasiswa indekos/ siap ia buatkan dari bahan kayu///

Tenda ini/ adalah segalanya untuk Pak Dede// Bengkel/ toko/ dan jika malam tiba/ menjadi tempat beristirahat// Sekali seminggu ia kembali ke kampung membawa uang// Pak Dede tidak pernah menghitung berapa modal usahanya// Tapi ia ingat/ modalnya tidak pernah habis// Setiap minggu ia bisa membawa pulang uang keuntungan yang cukup untuk keluarga besarnya di Garut// Apalagi bulan Juli dan Agustus ini/ pesanan mebel meningkat drastis// Pada bulan-bulan ini/ para mahasiswa baru/ mulai menempati rumah kosnya dan mengisi dengan mebel sesuai kebutuhan dan ukuran ruangan// Karenanya/ ukuran dan desain mebel bikinannya tidaklah standar// Semua tergantung permintaan// Begitu pesanan selesai dan dibayar/ keuntungan langsung dibagi rata dengan para pekerjanya///

Bung/ Nona/ dan Nyonya/ meski Pak Dede adalah pemilik tenda dan juga membayar iuran yang dipungut oknum kecamatan untuk menempati jalur hijau/ trotoar jalan ini/ namun Pak Dede tidak akan memperoleh pembagian keuntungan jika tidak ikut mengerjakan sebuah pesanan// Solidaritas/ begitu kental terasa di tenda yang sesak oleh bubuk gergaji dan potongan kayu/ namun teduh ini// Solidaritas pula yang nampak ketika mereka bersama-sama menyantap nasi bungkus siang ini///

Dari sudut Jalan Surapati dan Jalan Tilil/ saya Nursyawal melaporkan untuk Bandung Kita Hari Ini// Kembali ke rekan ... di studio///

--------------------------------------------------

Anchor:

Konferensi Internasional Budaya Sunda pertama digelar di Gedung Merdeka Bandung// Mengungkap fakta-fakta baru yang belum pernah diketahui oleh orang Sunda// Reporter Nursyawal melaporkan untuk Bandung Kita Hari Ini///

Reporter:

Terima kasih rekan ...//

Bung/ Nona dan Nyonya/ sejak kemarin/ Gedung Merdeka di Jalan Asia Afrika Bandung/ menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Internasional Budaya Sunda yang pertama// Gedung bersejarah ini/ seolah ingin kembali membuat sejarah/ dengan mengundang banyak peneliti dari mancanegara// Mulai dari Swedia/ Amerika Serikat/ dan Jepang// Hampir seluruh ruangan di gedung megah ini dipakai/ menampilkan para peneliti budaya Sunda/ dengan beragam topik// Ada yang menampilkan video/ ada yang menampilkan foto-foto/ ada yang mengungkapkan naskah-naskah kuno dari sastrawan Sunda/ yang belum pernah diketahui bahkan oleh Urang Sunda sekalipun// Sementara ruang bangsal utama Gedung Merdeka diisi lantunan mantera-mantera kuno Sunda yang saya yakini naskahnya tidak pernah diketahui oleh kaum remaja etnis Sunda//

Pada sebuah sesi diskusi/ seorang perempuan peneliti Australia/ Christine Campbell/ mengungkap fakta adanya seorang novelis wanita etnis Sunda/ yang mendahului Kartini dalam mengangkat isu kemerdekaan kaum perempuan// Naskah novelnya hanya ada di Darwin Australia// Christine mengatakan/ sejak awal abad sembilan belas/ perempuan Sunda sudah lebih maju pikirannya dibanding perempuan dari etnis lain di Indonesia// Salah satunya novelis bernama Hamidah Hasan/ seorang perempuan Sunda yang menikah dengan aktivis politik Singapura beretnis Melayu dan tinggal di Singapura// Dalam novelnya/ Hamidah telah mengemukakan ide kebebasan bagi kaum perempuan// Jadi menurut Christine/ selain Dewi Sartika/ etnis Sunda banyak memiliki pejuang kebebasan perempuan/ namun tidak banyak diakui dan diketahui oleh etnis Sunda sekalipun///

Di ruangan lain/ seorang peneliti Swedia/ Mason C. Hoadley/ membahas struktur masyarakat tradisional Sunda yang sudah tertata rapi/ namun terancam konflik dengan sistem hukum positif Indonesia// Menurut Mason/ adat Sunda telah berfungsi menjaga keseimbangan dalam masyarakat dan manajemen konflik// Mason khawatir/ jika adat tidak segera diakomodasi ke dalam hukum positif Indonesia/ dapat menimbulkan konflik/ karena hukum positif Indonesia menganut pendekatan hukum Barat// Misalnya dalam hukum agraria/ karena adat Sunda telah mengatur pola dan struktur ruang hunian dan hutan sebagai warisan// Hukum positif harus mengadopsi konsep adat/ untuk menghindari konflik//

Konferensi ini/ nampak betul seperti membuka kotak harta karun kebudayaan Sunda/ kepada pewarisnya// Namun sayang/ untuk mengikuti konferensi ini sebagai peserta/ masyarakat umum harus membayar tiga ratus ribu rupiah/ dan seratus lima puluh ribu rupiah untuk mahasiswa// Meski harga cukup mahal/ peserta nampak penuh// Di setiap akhir sesi/ koridor yang menghubungkan antar ruangan di gedung merdeka ini/ sesak oleh peserta//

Dari Gedung Merdeka Bandung/ saya Nursyawal melaporkan untuk Bandung Kita Hari Ini// Kembali ke rekan ... di studio///

----------------------------------

Anchor: 

Sore ini/ untuk Bandung Kita Hari Ini/ reporter Nursyawal mengajak kita menjenguk sebuah kampus yang tidak biasa/// Silakan/ laporan Anda//

Reporter: 

Terima kasih/ rekan ...// Bung/ Nona/ dan Nyonya/ tadi siang saya sempat berkunjung ke sebuah kampus di Jalan Nias Bandung// Kita mengenalnya dengan gedung fakultas filsafat Universitas Katolik Parahyangan// Seperti halnya kampus filsafat lain yang merupakan sekolah teologi Kristen di Indonesia/ di kampus ini/ kita tidak akan menjumpai hal-hal yang biasa kita temui di kampus lain// Kita tidak akan menemukan mahasiswa mahasiswi dengan pakaian trendi dan penuh gaya/ serta rambut berwarna-warni// Juga tidak akan menemukan mahasiswa yang sibuk dengan ponsel masing-masing// Takkan dijumpai jejeran mobil di halaman parkir/ bahkan motor sekalipun// Saya hanya melihat beberapa motor terparkir di halaman kampus yang lebih banyak ditumbuhi pepohonan ini// Motor-motor itu pun ternyata milik satpam yang sedang bertugas// Di kampus ini/ kita hanya akan melihat deretan sepeda di halaman parkir/ dengan mahasiswa berpakaian kasual/ kemeja lengan panjang polos dan celana bahan berwarna gelap// Ketika bubaran kuliah/ maka kita akan melihat pemandangan tidak biasa di zaman modern ini/ yaitu rombongan mahasiswa menaiki sepedanya keluar lingkungan kampus// Sepeda-sepeda itu menerobos jajaran Kijang/ Zebra/ Panther/ Kodok/ Kuda/ dan Jangkrik/ di jalan raya/// 

Di saat orang lain berebut memiliki alat-alat kenyamanan hidup/ para mahasiswa filsafat ini/ jadi nampak sedang menyiksa diri// Dan ini diakui oleh Pembantu Dekan III fakultas filsafat Universitas Katolik Parahyangan/ Romo Fabianus// Mahasiswa di fakultasnya memang tidak boleh memiliki ponsel/ tidak boleh memakai mobil atau motor/ kecuali dalam keadaan darurat/ dan tidak boleh memakai pakaian mahal// Bahkan di asrama/ mahasiswa hanya boleh mendengar radio dan menonton televisi beberapa jam saja di hari Minggu// Meski bukan aturan akademik/ hal itu menjadi tradisi spiritual bagi mahasiswa// Menurut Romo Fabi/ jika sang mahasiswa tidak sanggup meninggalkan ketergantungannya pada alat bantu kenyamanan hidup itu/ maka dipastikan ia tidak akan sanggup menyelesaikan studinya/ dan menjadi seorang Pastor/// 

Proses mengekang diri dari kenyamanan hidup duniawi ini disebut askese// Selain hidup sederhana/ para calon pastor ini melatih diri dengan banyak hal spiritual lain// Sebelum akhirnya menjadi pastor dan hidup selibat/ alias tidak kawin// Menurut Romo Fabi/ proses ini akan membebaskan diri seorang calon pastor dari keberpihakannya pada kehidupan duniawi/ sehingga hidupnya dapat menjadi teladan// Menurut Romo Fabi/ setidaknya/ tradisi mengendarai sepeda ke mana-mana di tengah kesemrawutan lalu lintas Kota Bandung saat ini/ dapat menjadi penggoda warga kota untuk juga memakai sepeda ke mana-mana// Berkeringat/ sehat/ dan tidak akan termakan macet///

Dari kampus fakultas filsafat Universitas Parahyangan/ Nursyawal melaporkan untuk Bandung Kita Hari Ini// Kembali ke rekan ... di studio///

----------------------



Tidak ada komentar: