Banyak remaja (15-18th) jaman sekarang tidak lagi mengenal istilah layar kaca. silakan saja diuji dengan menanyakan kepada mereka untuk menjelaskan apa itu layar kaca.
Bagi generasi baby boomer macam saya, itu adalah teknologi dominan. Semasa remaja, saya hanya dihibur oleh TVRI pada waktu-waktu senggang di rumah. Sepanjang masa remaja itu, mata saya terbiasa memandang layar kaca berwarna hitam, putih, dan gradasi di antaranya.. tidak ada warna lain. sampai saya kuliah, barulah ada televisi berwarna, karena harganya mulai bisa dijangkau orang kebanyakan, meski TVRI sendiri sudah mulai siaran dalam mode berwarna sejak tahun 1980.
Karenanya ada banyak program siaran dan judul sinetron/film yang tetap melekat sampai sekarang. Mungkin karena saking jarangnya konten yang masuk mata, maka otak tidak terisi penuh lalu luber. bandingkan dengan remaja sekarang yang harus menampung begitu banyak konten. entah apakah mereka mengingat seluruhnya karena kapasitas otaknya lebih besar, atau banyak yang luber, keluar dari kotak ingatan yang sudah terisi penuh.
Saya masih ingat Oshin, Isaura, Voyage to The Bottom of The See, Land of The Giants, Star Trek, Battle Star of Galactica, Cosby Shows, Voltus, He Man, MacGyver, Barretta, Kojak, Bonanza, The Saint, Fullhouse, Kamenrider, Knight Rider, Kumkum, Rin Tin TIn, Little House on The Prairie, ACI, keluarga cemara, keluarga marlia hardi, keluarga rahmat, rumah masa depan, sanggar cerita, Losmen, Kung Fu, CHIP, Hawaii 5.0, Remington Steel, Planet of The Apes, Charlies Angel, A Team, Friday the 13th, ALF, Maried with Children, Dynasty, Dallas, Santa Barbara, Six Million Dollar man, Grizzly Adam, Quantum Leap, Unyil, Ria Jenaka, Berpacu dalam Melodi, srimulat.. ada yang mau nambahin?
Ini saya tulis katanya untuk memeriksa apakah otak masih berfungsi baik atau mulai ada gejala demensia karena faktor U.. hehe..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar