12 September 2009

Godzilla, Buaya, Cicak

Catatan Al Nursyawal dalam Facebook

Tahun 2004, podium film Hollywood diisi sebuah film remake berjudul "Godzilla". Kaena Box Office, iapun memilik tilas tapak di "Walk of Fame".

Ada satu petikan adegan dalam remake itu yang mengutip film aslinya. Ketika seseorang yang sekarat (sosoknnya orang Jepang) dengan suara paraunya menyebut-nyebut "gojira" berulang-ulang.

Penonton menduga, film asli Godzilla, tentulah dijuduli "Gojira".

Tidak salah, film aslinya produksi Tahun 1954, karya sutradara Ishiro Honda, dalam bahasa Jepang, ditulis "Gojira". Tetapi dalam katalog film Tahun 1954, "Gojira" sudah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan "Godzilla".

Ide pembuatan film ini muncul setelah upaya produser Jepang Tomoyuki Tanaka, untuk membuat film tentang dampak nuklir terhadap perairan Jepang, berjudul Eiko-kage-ni, gagal pada tahun 1953. Kemudian Tomoyuki berlibur ke Indonesia dan di sanalah ia mendapat inspirasi untuk mendukung pembuatan film Gojira.

Gojira sebenarnya adalah gabungan dari Gorira dan Kojira. Gorira untuk Gorilla dan dan Kojira untuk Ikan Paus. Ide awal bentuk Gojira memang makhluk raksasa gabungan gorila dan ikan paus. Tetapi ide itu ditolak sang produser. Kemudian dari sekian usulan sosok monster, terpilihlah sosok mirip dinosaurus. Namun nama Gojira tetap dipakai.

Film ini mendapat hadiah Academy Award-nya Jepang sebagai film dengan efek visual terbaik pada tahun 1954.

Namun, meski Gojira adalah makhluk mengerikan, perilakunya adalah perilaku alamiah hewan yang secara instinktif melindungi anaknya. Sayangnya, ukurannya membuat semua gerakannya menjadi merusak. Karena yang dirusak adalah milik dan kepentingan manusia, maka Gojira dianggap musuh manusia dan harus dimusnahkan.

Sebetulnya, kalau ingin mengambil analogi makhluk yang paling mengerikan dan kuat, maka manusia adalah pilihan yang tepat daripada buaya atau tokoh fiktif seperti godzilla. Karena dalam setiap film atau cerita apapun, yang bertahan di akhir cerita tetaplah manusia. Manusia adalah Predator paling atas dalam rantai makanan.

Jadi ngapain capek-capek cari padanan. Bilang aja, "manusia kok dilawan, ya keteteran dong!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar